Tugas 7 - Struktur Load Balancer
Nama: Sekar Ambar Arum
NRP: 5025211041
PPL-A
KOMPONEN DESAIN SISTEM - Struktur Load Balancer
Load balancer adalah komponen desain sistem yang digunakan untuk mendistribusikan permintaan atau beban kerja yang masuk ke sejumlah sumber daya atau server yang berbeda. Ini dapat berguna dalam sejumlah skenario yang berbeda, seperti ketika suatu sistem menerima sejumlah besar permintaan dan perlu mendistribusikannya ke beberapa server untuk menghindari kelebihan beban pada satu server, atau ketika suatu sistem memiliki beberapa server dan perlu mendistribusikan permintaan secara merata di antara mereka untuk memastikan bahwa semua server digunakan secara efisien.
Ada banyak jenis load balancer, dan jenis spesifik yang digunakan dalam sistem tertentu akan bergantung pada persyaratan spesifik sistem tersebut. Beberapa jenis load balancer yang umum meliputi:
1. Layer 4 Load Balancer: Beroperasi pada lapisan jaringan model OSI dan mendistribusikan permintaan berdasarkan alamat IP sumber dan tujuan serta nomor port permintaan.
2. Layer 7 Load Balancer: Beroperasi pada lapisan aplikasi model OSI dan mendistribusikan permintaan berdasarkan konten permintaan, seperti URL atau jenis metode HTTP yang digunakan.
3. Global Load Balancer: Digunakan dalam sistem terdistribusi untuk mendistribusikan permintaan di antara beberapa server yang berlokasi di wilayah geografis berbeda.
4. Application Load Balancer: Load balancer khusus yang dirancang untuk bekerja dengan jenis aplikasi atau protokol tertentu, seperti HTTP atau HTTPS.
Secara umum, load balancer merupakan komponen utama dari banyak desain sistem dan dapat memainkan peran krusial dalam memastikan bahwa sistem dapat menangani sejumlah besar permintaan secara efisien dan tanpa membebani sumber daya apa pun.
- Layer 4 Load Balancer
Layer 4 Load Balancer berfungsi sebagai pengarah lalu lintas untuk lalu lintas internet di lapisan transport. Load balancer ini secara cerdas mendistribusikan permintaan berdasarkan alamat IP dan nomor port. Mirip dengan polisi lalu lintas di persimpangan yang ramai, load balancer ini memastikan kelancaran arus lalu lintas dengan mendistribusikan permintaan masuk secara merata ke berbagai server. Tujuan utamanya adalah menyeimbangkan beban di seluruh server, mencegah satu server pun kewalahan. Dengan mengelola lalu lintas secara efisien, load balancer Layer 4 membantu meningkatkan kinerja dan memastikan pengalaman pengguna yang andal.
Load balancer Layer 4 sangat efektif untuk protokol seperti TCP dan UDP. Load balancer ini unggul dalam menangani volume lalu lintas yang tinggi dan memastikan bahwa permintaan diarahkan ke server yang paling tepat berdasarkan informasi tingkat jaringan. Dengan kemampuan load balancing yang efisien, load balancer Layer 4 sangat penting dalam mengoptimalkan pengiriman aplikasi dan memastikan skalabilitas untuk situs web dan aplikasi.
Kelebihan:
Distribusi lalu lintas yang efisien berdasarkan alamat IP dan nomor port. Latensi rendah untuk waktu respons yang lebih cepat.
Kekurangan:
Perlunya lebih banyak kesadaran aplikasi dan kemampuan untuk menangani protokol yang kompleks.
- Layer 7 Load Balancer
Layer 7 Load Balancer bertindak sebagai pengelola lalu lintas cerdas, yang beroperasi pada lapisan aplikasi tumpukan jaringan. Load balancer ini melampaui alamat IP primer dan nomor port serta mempertimbangkan informasi khusus aplikasi seperti protokol HTTP/HTTPS, jalur URL, cookie, dan konten permintaan. Seperti petugas hotel yang berpengetahuan luas, load balancer ini mengarahkan permintaan masuk ke server yang paling sesuai berdasarkan detail tingkat aplikasi ini, mengoptimalkan kinerja, dan memastikan load balancing yang efisien.
Dengan memahami seluk-beluk lapisan aplikasi, load balancer Layer 7 menawarkan fitur-fitur canggih seperti perutean berbasis konten, penghentian SSL/TLS, dan penulisan ulang permintaan/respons. Fitur ini penting dalam meningkatkan keamanan, meningkatkan kinerja, dan menyediakan pengalaman pengguna yang lancar. Dengan kemampuannya untuk membuat keputusan cerdas berdasarkan kriteria khusus aplikasi, load balancer Layer 7 memastikan bahwa setiap permintaan diarahkan ke server yang paling sesuai, menjadikannya komponen penting untuk pengiriman aplikasi yang dapat diskalakan dan andal.
Kelebihan:
- Kesadaran aplikasi tingkat lanjut untuk perutean cerdas berdasarkan persyaratan khusus
- Keamanan yang ditingkatkan
- Fleksibilitas
Kekurangan:
- Meningkatnya overhead pemrosesan
- Potensi dampak kinerja karena pemeriksaan dan analisis yang lebih mendalam
- Global Load Balancer
Global Server Load Balancer (GSLB) adalah tindakan load balancing di seluruh server yang tersebar secara global. Hal ini memungkinkan distribusi lalu lintas dilakukan secara efisien di seluruh server aplikasi yang tersebar secara geografis.
Global Server Load Balancer (GSLB) merujuk pada manajemen lalu lintas web dan pengiriman aplikasi melalui beberapa pusat data dan/atau cloud publik atau privat di berbagai wilayah geografis. Beban aplikasi di setiap lokasi biasanya dikelola oleh load balancer "lokal", dan permintaan klien umumnya dikirim ke server yang lebih dekat untuk memastikan latensi minimal dan kinerja maksimal.
GSLB biasanya diimplementasikan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan berikut untuk suatu aplikasi:
- Kinerja: Meneruskan permintaan pengguna ke server terdekat meminimalkan latensi jaringan dan masalah jaringan. GSLB memastikan kinerja situs web atau layanan yang optimal bagi klien di wilayah yang tersebar secara geografis.
- Konten yang Disesuaikan: GSLB memungkinkan perusahaan untuk meng-host konten pada server lokal yang disesuaikan untuk relevansi di lokasi geografis dan bahasa tersebut.
- Pemulihan Bencana: Ketersediaan aplikasi yang tinggi meminimalkan dampak kegagalan pusat data atau jaringan. Misalnya, jika pemadaman listrik terjadi di California, load balancer akan mengalihkan permintaan klien ke server lain yang dihosting di beberapa lokasi yang tersebar secara geografis.
- “Cloud Bursting”: Jika aplikasi dihosting di cloud hybrid, sistem GSLB dapat “meledak” ke cloud publik untuk menyerap beban yang luar biasa tinggi.
- Pemeliharaan: Migrasi dan peningkatan pusat data dapat dilakukan tanpa gangguan, karena permintaan klien dapat dialihkan ke server di tempat lain.
- Kepatuhan: GSLB memudahkan untuk mematuhi peraturan pemerintah, terutama jika situs web atau layanan tersebut melayani industri yang diatur secara ketat seperti pertahanan, telekomunikasi, atau perawatan kesehatan. Server lokal dan preferensi penerusan GSLB dapat disesuaikan untuk mematuhi peraturan khusus negara.
- Application Load Balancer
Application Load Balancer (ALB) adalah jenis load balancer yang beroperasi pada lapisan aplikasi (layer 7) dari model OSI. ALB dirancang untuk mendistribusikan lalu lintas jaringan berdasarkan konten spesifik aplikasi, seperti header HTTP, jalur URL, dan cookie. Ini membuat ALB ideal untuk aplikasi web dan layanan yang memerlukan pengambilan keputusan berdasarkan konten permintaan.
Fitur dan Fungsi Application Load Balancer:
1. Perutean Berbasis Konten:
ALB dapat mendistribusikan permintaan berdasarkan konten aplikasi. Misalnya, permintaan ke www.example.com/login dapat diarahkan ke satu set server, sementara permintaan ke www.example.com/shop dapat diarahkan ke set server yang berbeda.
2. Penghentian SSL/TLS:
ALB dapat mengelola terminasi SSL/TLS, yang berarti dapat mendekripsi lalu lintas aman sebelum meneruskannya ke server backend. Ini mengurangi beban kriptografi pada server backend dan memungkinkan inspeksi dan manipulasi lalu lintas yang lebih mudah.
3. Peningkatan Kinerja dan Pengalaman Pengguna:
Dengan mendistribusikan lalu lintas berdasarkan detail aplikasi, ALB dapat meningkatkan kinerja aplikasi dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih responsif dan andal.
4. Integrasi dengan Layanan AWS:
Jika menggunakan AWS, ALB dapat diintegrasikan dengan berbagai layanan AWS lainnya, seperti Auto Scaling, Amazon ECS, dan AWS Lambda, untuk skalabilitas dan pengelolaan aplikasi yang lebih baik.
5. Pemeriksaan Kesehatan (Health Checks):
ALB dapat melakukan pemeriksaan kesehatan pada server backend untuk memastikan bahwa hanya server yang sehat yang menerima lalu lintas. Jika sebuah server gagal dalam pemeriksaan kesehatan, ALB akan berhenti mengarahkan lalu lintas ke server tersebut hingga kembali sehat.
6. Penanganan Protokol yang Beragam:
ALB mendukung berbagai protokol seperti HTTP dan HTTPS. Ini juga dapat menangani WebSocket, yang berguna untuk aplikasi yang memerlukan komunikasi real-time.
- Kelebihan Application Load Balancer:
1. Kesadaran Aplikasi Tingkat Lanjut: ALB dapat membuat keputusan pengalihan lalu lintas berdasarkan konten aplikasi, memungkinkan pengaturan routing yang lebih kompleks dan cerdas.
2. Keamanan yang Ditingkatkan: Dengan fitur penghentian SSL/TLS, ALB meningkatkan keamanan data dalam transit.
3. Fleksibilitas: ALB dapat menangani berbagai jenis lalu lintas aplikasi dan mendukung konfigurasi yang kompleks.
- Kekurangan Application Load Balancer:
1. Overhead Pemrosesan: Karena ALB perlu menganalisis konten permintaan, ini dapat menambah overhead pemrosesan dan potensi dampak kinerja.
2. Kompleksitas Konfigurasi: Pengaturan dan pengelolaan ALB bisa lebih kompleks dibandingkan dengan load balancer yang beroperasi pada lapisan yang lebih rendah.




Komentar
Posting Komentar